Alohaaaa~~
Follow me ok on ig : salmaaakr.
Ask for follback.
Thankyouuu♡♥♡♥♡♥
Saturday, 22 March 2014
Jayooooo~~~
Thursday, 16 January 2014
EXO's Xiumin to turn into a barista

For "EXO's Show Time" 8th episode which will be broadcast on January 16th, to greet the new year, EXO members will try out new things for "self-improvement".
The members will challenge different things like trying to learn to attain driving's license,learning 2nd language or even baking. In particular the oldest member Xiumin, in an interview he said he would like to try winning a barista certification.
As the other members revealed that Xiumin is a coffee addict so in this episode, he will visit a professional barista and learn everything about coffee, from picking the coffee beans to roasting and hand drip, step by step to come closer to his dream.
Don't miss this episode on January 16th at 6:00pm kst.
Girls' Generation, EXO, Beast and many stars to attend 28th Golden Disk Awards

28th Golden Disk Awards will be held at Pyunghwa hall in Kyunghee University on January 16th. Many stars such as Girls' Generation, SHINee, EXO, 2NE1, Sistar, Infinite, Beast, CNBLUE, B1A4, 4Minute, Davichi, Apink, Crayon Pop, Roy Kim will attend the ceremony.
According to a representative, the artists will not only perform their own songs but all the songs that were awarded in the ceremony before. Especially the legend rock band Deulgukhwa will receive a special award from the organizer.
The production crew said,"Golden Disk Awards will be broadcast live through JTBC for 4 hours, starting from 5pm kst on January 16th. We are trying our best to prepare all the splendid performances for the show. Since the date of the show is near to Lunar New Year so we hope that the viewers will have great time enjoying all the special performances from a fair award show".
Stay tune with us for more updates about Golden Disk Awards.
'Prime Minister and I' reveals still cuts of EXO's Suho

It was revealed earlier that EXO's Suho will cameo in KBS's drama "Prime Minister and I" on January 13th, the production team revealed some still cuts of Suho from the drama.
Suho played as Han Tae Woong, a friend of Kwon Yul's (Lee Bum Soo) son and also a member of a band from a cathedral.
The staff said that Suho cameo appearance will be featured in three episodes 10th,11th and 12th. Since this is his first time acting so he's receiving much attention from fans.
btw, i copied this from here
Wednesday, 15 January 2014
Perayaan Idul Adha di Daejeon, Korea Selatan
Pelajar Internasional di SolBridge International School of Business, Universitas Woosong
Suasana musim gugur di Korea semakin semarak dengan perayaan hari raya Idul Adha. Idul Adha kali ini jatuh pada hari Selasa, 15 Oktober 2013. Walaupun perayaan ini bersamaan dengan hari kerja, namun demikian, hal ini tidak menyurutkan niat kaum muslim untuk pergi ke masjid, musholla, maupun Islamic Center untuk menjalankan ibadah sholat Idul Adha. Gema takbir sudah dikumandangkan semalam sebelumnya di berbagai tempat di seluruh Korea.
Berfoto bersama dengan umat Islam dari berbagai negara
Sampai sekarang jumlah umat Islam di Korea diperkirakan lebih dari 150,000 orang. Kebanyakan dari mereka adalah para tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Bangladesh dan beberapa negara muslim lainnya. Sangat sulit ditemui orang Korea yang beragama Islam saat ini.
Suasana kota Daejeon, kota nomor lima terbesar di Korea sedikit dingin pada pagi hari ini. Suhu udara sekitar lima belas derajat dan cuaca sedikit mendung. Saya dan beberapa mahasiswa muslim internasional yang berasal dari Uzbekistan, Kazakhstan, Indonesia, Malaysia, India dan Morocco sudah berkumpul di halaman depan kampus tepat jam tujuh pagi. Kami semua bersiap untuk pergi ke Islamic Center Daejeon (ICD) yang berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dengan bus.
Tepat pukul delapan pagi kami sampai di ICD dan berbaur dengan ratusan umat Islam yang sudah memenuhi tempat tersebut. Jumlah umat muslim di kota Daejeon diperkirakan mencapai lebih dari 2,000 orang. Kebanyakan mereka adalah para pelajar dan juga pekerja asing yang tinggal di kota pendidikan ini. Gema takbir berkumandang tiada hentinya di komplek ICD berlantai lima ini. ICD adalah satu-satunya masjid di kota Daejeon. Di samping ICD di kota ini ada Musholla An-Noor yang didirikan oleh para umat Islam yang berasal dari Indonesia.
Sebelum sholat panitia memberikan pengumuman mengenai tata cara sholat. Yang menarik pengumuman diberikan dalam tiga bahasa Inggris, Indonesia, dan Arab. Tepat pukul delapan lebih lima belas menit sholat Idul Adha dimulai. Sesudah sholat khatib memberikan ceramah tentang sejarah dan pentingnya menjalankan ibadah Idul Adha di negeri yang mayoritas bukan beragama Islam. Tidak lupa beliau memberikan perintah untuk selalu menjaga Ukhuwah Islamiyah antar umat muslim di seluruh Korea.
Suasana sesudah sholat Idul Adha di Islamic Center Daejeon
Sesudah sholat Idul Adha para jamaah dapat menikmati berbagai hidangan yang telah disiapkan oleh panitia. Tidak ada acara penyembelihan hewan kurban di sini. Bagi para jamaah yang ingin berkurban dapat melakukannya secara langsung di negara masing-masing. Para jamaah berbaur dan berbagi kebahagian bersama sebelum kembali untuk bekerja. Selamat Merayakan Hari Raya Idul Adha bagi kita semua.
Woosong Gwan#320, Universitas Woosong, Daejeon, Korea Selatan
Maybe it's all from me,
i just can say with thankyou, hope my post can usefull for all of ya.
and i copied it from here
Labels:
islam,
knowledge,
south korea,
subhanallah,
uwooooow
13 Wanita yang Memiliki Peran Penting di Dunia Teknologi
Teknologi tidak hanya digunakan oleh kaum laki-laki. Perempuan pun turut bekerja keras dalam mengembangkan perkembangan teknologi dunia. Dan, majalah Forbes baru saja meluncurkan daftar The World’s 100 Most Powerful Women.
Di antara daftar 100 wanita tersebut, terdapat 13 tokoh wanita yang berkecimpung dalam dunia teknologi. Dalam daftar tersebut, Melinda Gates yang merupakan pendiri dari Bill & Melinda Gates Foundation memimpin para wanita di bidang teknologi. Selain itu, dalam daftar tersebut juga muncul CEO Yahoo, Merisaa Mayer. Berikut ini adalah daftar lengkap wanita-wanita tersebut.
No. 4: Melinda Gates, co-chair, Bill & Melinda Gates Foundation
No. 10: Sheryl Sandberg, COO, Facebook
No. 15: Virginia Rometty, president and CEO, IBM
No. 17: Ursula Burns, president and CEO, Xerox
No. 18: Meg Whitman, CEO, Hewlett-Packard
No. 21: Marissa Mayer, CEO, Yahoo
No. 25: Susan Wojcicki, SVP, Google
No. 29: Arianna Huffington, editor-in-chief, Huffington Post Media Group, AOL
No. 48: Safra Katz, president and CFO, Oracle
No. 49: Laurene Powell Jobs, founder and chair, Emerson Collective
No. 58: Padmasree Warrior, CTO and chief strategy officer, Cisco
No. 70: Sue Gardner, executive director, WikiMedia Foundation
No. 84: Mary Meeker, general partner, Kleiner Perkins
No. 10: Sheryl Sandberg, COO, Facebook
No. 15: Virginia Rometty, president and CEO, IBM
No. 17: Ursula Burns, president and CEO, Xerox
No. 18: Meg Whitman, CEO, Hewlett-Packard
No. 21: Marissa Mayer, CEO, Yahoo
No. 25: Susan Wojcicki, SVP, Google
No. 29: Arianna Huffington, editor-in-chief, Huffington Post Media Group, AOL
No. 48: Safra Katz, president and CFO, Oracle
No. 49: Laurene Powell Jobs, founder and chair, Emerson Collective
No. 58: Padmasree Warrior, CTO and chief strategy officer, Cisco
No. 70: Sue Gardner, executive director, WikiMedia Foundation
No. 84: Mary Meeker, general partner, Kleiner Perkins
Maybe it's all from me,
i just can say with thankyou, hope my post can usefull for all of ya.
and i copied it from here
Kisah Pria Korea Selatan Menemukan Kebenaran Islam
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa
“Aku menemukan harapan dalam Islam, kemudian saya menjadi muslim,” ujar seorang mualaf dari Korea Selatan, Park Dong Shin yang kini mengubah namanya menjadi Abd Ar-Ra’oof. Park memeluk Islam saat usiannya 24 tahun. Sebelum memeluk Islam, ia merasa hidupnya hanya dipenuhi kegelapan, keraguan, kebingungan dan luka.
“Aku menulis ini (artikel kisah perjalanannya menuju Islam) untuk berbagi kepada kalian tentang sesuatu yang penting di hidupku, bagaimana aku menemukan hidup yang dipenuhi kegembiraan dan bagaimana aku menemukan makna hidup yang sebenarnya,” Park memulai kisahnya yang ia share di berbagai medsos miliknya, dari blog, fb, twitter hingga youtube.
Sejak kecil, Park telah tertarik dengan beragam budaya dunia. Pasalnya, sang ayah merupakan seorang teknisi kapal yang mengunjungi berbagai negara di belahan dunia. Park pun seringkali berinteraksi dengan warga asing. Oleh karena itu, Park tak asing pula dengan beragam agama di dunia.
Pencarian hidupnya dimulai ketika terjadi krisis moneter di Korea pada akhir 90-an. Keluarganya jatuh miskin. Orang tuanya bercerai. Ia pun kemudian terpaksa tinggal di asrama sekolah. Park miris melihat kondisi masyarakat yang kapitalis. Bahkan di sekolahnya pun, ia melihat hanya materialisme yang dipentingkan. Disitulah ia kemudian berfikir, ada tujuan hidup yang mulia dibanding sekedar mengejar materi.
Hati dan pikiran pria kelahiran Busan itu pun mulai dipenuhi pertanyaan. “Mengapa aku harus hidup?”, “Apa tujuan hidup itu”, “Dimana Tuhan?”, dan pertanyaan serupa. Ia pun kemudian tertaruk dengan agama. Ia datang ke gereja untuk menempuh jalan yang benar. Namun ia tak mendapatkannya.
Hingga kemudian Park menonton beberapa film hollywood yang kisahnya menyudutkan agama Islam. Bukan terpedaya, Park justru melihat ada kemunaikan di dalamnya. Ia pun mencari kebenaran akan Islam. Ia pergi ke perpustakaan dan membaca buku agama Islam.
“Aku mengunjungi banyak gereja dan mempelajari Al Kitab, namun aku tak berfikir untuk mempelajari Islam. Karena aku tak tahu kalau Islam adalah agama Allah. Aku pun mempelajarinya. Dan Islam, ini adalah kebenaran,” ujar Park.
Park terpesona, Islam menjawab segala pertanyaannya. Islam juga memberikan harapannya untuk tak terpedaya kapitalisme. Materi bukanlah tujuan hidup. Begitu terpesona saat mengenal Islam, yang ada di benak park hanya satu, “Mengapa selama ini aku tak pernah tahu tentang Islam?” ujarnya menyesal baru mengenal Islam.
Park pun kemudian jatuh hati pada Islam. Ia mulai serius mendalami Islam. Park mendaftar keangotaan masyarakat muslim di internet kemudian mendapat konseling dari komunitas muslim. Ia pun kemudian mendatangi Masjid Seoul untuk mendapat bimbingan lebih lanjut.
“Aku pergi ke Masjid Seoul setiap hari Sabtu untuk mengambil kelas bahasa Arab dan Islam. Aku tak mengerti bahasanya, tetapi ajaran Arab dan Quran bagai bahasa langit dan malaikat. Aku pun menjadi yakin bahwa Islam adalah rahmat dan karunia Allah bagi umat manusia. Ada banyak agama di dunia dan mereka adalah buatan manusia , namun Islam adalah agama diungkapkan langsung oleh Allah melalui malaikat dan karenanya dibuat langsung oleh Tuhan,” ujarnya.
Setelah memantapkan hati, Park kemudian mengiucapkan syahadat. Ia mendapati Islam begitu indah. Islam menuntutn pada kebenaran. “Anda akan terkejut setelah Anda mengenal Islam . Bagaimana bisa ada seperti agama yang sempurna dan indah?” ujarnya.
Belajar ke Haramain
Park benar-benar terpesona dengan ajaran Islam. Ia tak pernah puas mempelajari dinnullah di tempat tinggalnya di Seoul. Ia ingin menempa lebih banyak ilmu. Maka berankatlah ia ke Haramain untuk belajar langsung di tanah kelahiran Islam.
Park begitu bersemangat. Ia berkeinginan dapat mendakwahkan Islam dengan baik. “Aku pergi ke Arab Saudi untuk belajar Al Qur’an dan Al Hadits. Aku juga membutuhkan pemahaman untuk dakwah. Bahkan setelah datang ke Madinah Al Munawarah, aku telah memulai dakwah melalui online. Aku membuat website dan berbincang dengan banyak orang Korea untuk mengenalkan mereka pada Islam,” tuturnya.
“Aku menemukan harapan dalam Islam, kemudian saya menjadi muslim,” ujar seorang mualaf dari Korea Selatan, Park Dong Shin yang kini mengubah namanya menjadi Abd Ar-Ra’oof. Park memeluk Islam saat usiannya 24 tahun. Sebelum memeluk Islam, ia merasa hidupnya hanya dipenuhi kegelapan, keraguan, kebingungan dan luka.
“Aku menulis ini (artikel kisah perjalanannya menuju Islam) untuk berbagi kepada kalian tentang sesuatu yang penting di hidupku, bagaimana aku menemukan hidup yang dipenuhi kegembiraan dan bagaimana aku menemukan makna hidup yang sebenarnya,” Park memulai kisahnya yang ia share di berbagai medsos miliknya, dari blog, fb, twitter hingga youtube.
Sejak kecil, Park telah tertarik dengan beragam budaya dunia. Pasalnya, sang ayah merupakan seorang teknisi kapal yang mengunjungi berbagai negara di belahan dunia. Park pun seringkali berinteraksi dengan warga asing. Oleh karena itu, Park tak asing pula dengan beragam agama di dunia.
Pencarian hidupnya dimulai ketika terjadi krisis moneter di Korea pada akhir 90-an. Keluarganya jatuh miskin. Orang tuanya bercerai. Ia pun kemudian terpaksa tinggal di asrama sekolah. Park miris melihat kondisi masyarakat yang kapitalis. Bahkan di sekolahnya pun, ia melihat hanya materialisme yang dipentingkan. Disitulah ia kemudian berfikir, ada tujuan hidup yang mulia dibanding sekedar mengejar materi.
Hati dan pikiran pria kelahiran Busan itu pun mulai dipenuhi pertanyaan. “Mengapa aku harus hidup?”, “Apa tujuan hidup itu”, “Dimana Tuhan?”, dan pertanyaan serupa. Ia pun kemudian tertaruk dengan agama. Ia datang ke gereja untuk menempuh jalan yang benar. Namun ia tak mendapatkannya.
Hingga kemudian Park menonton beberapa film hollywood yang kisahnya menyudutkan agama Islam. Bukan terpedaya, Park justru melihat ada kemunaikan di dalamnya. Ia pun mencari kebenaran akan Islam. Ia pergi ke perpustakaan dan membaca buku agama Islam.
“Aku mengunjungi banyak gereja dan mempelajari Al Kitab, namun aku tak berfikir untuk mempelajari Islam. Karena aku tak tahu kalau Islam adalah agama Allah. Aku pun mempelajarinya. Dan Islam, ini adalah kebenaran,” ujar Park.
Park terpesona, Islam menjawab segala pertanyaannya. Islam juga memberikan harapannya untuk tak terpedaya kapitalisme. Materi bukanlah tujuan hidup. Begitu terpesona saat mengenal Islam, yang ada di benak park hanya satu, “Mengapa selama ini aku tak pernah tahu tentang Islam?” ujarnya menyesal baru mengenal Islam.
Park pun kemudian jatuh hati pada Islam. Ia mulai serius mendalami Islam. Park mendaftar keangotaan masyarakat muslim di internet kemudian mendapat konseling dari komunitas muslim. Ia pun kemudian mendatangi Masjid Seoul untuk mendapat bimbingan lebih lanjut.
“Aku pergi ke Masjid Seoul setiap hari Sabtu untuk mengambil kelas bahasa Arab dan Islam. Aku tak mengerti bahasanya, tetapi ajaran Arab dan Quran bagai bahasa langit dan malaikat. Aku pun menjadi yakin bahwa Islam adalah rahmat dan karunia Allah bagi umat manusia. Ada banyak agama di dunia dan mereka adalah buatan manusia , namun Islam adalah agama diungkapkan langsung oleh Allah melalui malaikat dan karenanya dibuat langsung oleh Tuhan,” ujarnya.
Setelah memantapkan hati, Park kemudian mengiucapkan syahadat. Ia mendapati Islam begitu indah. Islam menuntutn pada kebenaran. “Anda akan terkejut setelah Anda mengenal Islam . Bagaimana bisa ada seperti agama yang sempurna dan indah?” ujarnya.
Belajar ke Haramain
Park benar-benar terpesona dengan ajaran Islam. Ia tak pernah puas mempelajari dinnullah di tempat tinggalnya di Seoul. Ia ingin menempa lebih banyak ilmu. Maka berankatlah ia ke Haramain untuk belajar langsung di tanah kelahiran Islam.
Park begitu bersemangat. Ia berkeinginan dapat mendakwahkan Islam dengan baik. “Aku pergi ke Arab Saudi untuk belajar Al Qur’an dan Al Hadits. Aku juga membutuhkan pemahaman untuk dakwah. Bahkan setelah datang ke Madinah Al Munawarah, aku telah memulai dakwah melalui online. Aku membuat website dan berbincang dengan banyak orang Korea untuk mengenalkan mereka pada Islam,” tuturnya.
Maybe it's all from me,
i just can say with thankyou, hope my post can usefull for all of ya.
and i copied it from here
Labels:
islam,
knowledge,
south korea,
subhanallah,
uwooooow
Subscribe to:
Posts (Atom)